Sembahyang di Bukit Ni
Jaman Chun Chiu, tatkala raja dinasti Ciu, Ling Ong memerintah 20 tahun, tersebutlah di negeri Lo, seorang perwira yang bertubuh tinggi, besar, kuat serta perkasa, bernama Khong Hut. alias Siok Liang. Lebih dari itu, beliau seorang yang sederhana, jujur dan Satya. Beliau Satya kepada Thian, Tuhan Yang Maha Esa, berbakti kepada leluhur dan mencintai, tenggangrasa kepada sesamanya.
Beliau sudah berputeri 9 orang dan berputera seorang; namun sayang, anak laki-laki yang hanya seorang, yang diberi nama Bing Phi atau Pik Ni itu semenjak kecil telah cacat lumpuh kaki, sehingga dipandang tak dapat melanjutkan kurun keluarganya. Hal ini amat mendukakan hati beliau yang tak ingin melihat patah penghormatan kepada leluhurnya.
Ikut merasakan suasana prihatin itu, istri beliau, Ibu Gan, Tien cai, sering mengikuti suaminya naik ke bukit Ni, melakukan puja dan doa ke hadirat Thian, Tuhan Yang Maha Esa agar dikaruniai seorang putera yang suci dan mulia untuk melanjutkan kurun keluarganya.
=================
Muncul Sang Kilien
Doa suci seorang ibu yang khusuk penuh iman itu telah berkenan kepada THIAN, Tuhan Yang Maha Esa. Su atu malam Ibu Gan, Tiencai beroleh penglihatan; datanglah Malaikat Bintang Utara dan berkata kepadanya, “Terimalah Karunia Tuhan Yang Maha Esa seorang putera Agung dan Suci, seorang Nabi. Engkau harus melahirkannya di lembah Khongsong.”
Beliau sudah berputeri 9 orang dan berputera seorang; namun sayang, anak laki-laki yang hanya seorang, yang diberi nama Bing Phi atau Pik Ni itu semenjak kecil telah cacat lumpuh kaki, sehingga dipandang tak dapat melanjutkan kurun keluarganya. Hal ini amat mendukakan hati beliau yang tak ingin melihat patah penghormatan kepada leluhurnya.
Ikut merasakan suasana prihatin itu, istri beliau, Ibu Gan, Tien cai, sering mengikuti suaminya naik ke bukit Ni, melakukan puja dan doa ke hadirat Thian, Tuhan Yang Maha Esa agar dikaruniai seorang putera yang suci dan mulia untuk melanjutkan kurun keluarganya.
=================
Muncul Sang Kilien
Doa suci seorang ibu yang khusuk penuh iman itu telah berkenan kepada THIAN, Tuhan Yang Maha Esa. Su atu malam Ibu Gan, Tiencai beroleh penglihatan; datanglah Malaikat Bintang Utara dan berkata kepadanya, “Terimalah Karunia Tuhan Yang Maha Esa seorang putera Agung dan Suci, seorang Nabi. Engkau harus melahirkannya di lembah Khongsong.”
Kilien mengandung kias sifat negatif dan positif (Iem Yang), hanya muncul kalau ada raja suci memerintah, seperti pada jaman Giau dan Sun.
=================
Lahir Nabi Khongcu
Pada malam suci tanggal 27 Pig Gwee (ada yang menghitung bertepatan dengan tanggal 3 Oktober, ada yang menetapkan tanggal 28 September) 551 SM, lahirlah Nabi Khongcu di dunia yang sudah lama menantikanNya itu.
Diceritakan, malam itu, saat menjelang kelahiran, muncullah dua ekor naga berjaga-jaga di antara gunung-gunung dekat bangunan tua di lembah Khongsong tempat kelahiranNya.
Tidak lama kemudian nampak dari jauh terbang turun lima orang malaikat tua. Mereka turun langsung menuju ke halaman rumah dan berama berjalan masuk ke serambi rumah.
Mereka datang untuk menyambut dan mengabarkan datangnya Sang Bok Tok, Genta Rokhani Tuhan Yang Maha Esa, yang kelak akan membawakan perubahan dalam peradaban manusia: hidup menempuh Jalan Suci, menggemilangkan Kebajikan dan menegakkan Firman Tuhan di dalam hidupnya.
Sungguh hari yang mulia ini penuh arti dan tidak dapat dilupakan bagi umat yang beriman kepadaNya.
=================
Episode 4. Malam Suci Penuh Damai
Malam itu Bintang Kutub Utara memancarkan cahayanya yang gemilang ke permukaan bumi yang kelam. Dari jauh terdengar suara musik yang merdu alu suaranya. Tak lama tampak terbang mendatang pemain musik di angkasa dengan lagu-lagu pujiannya.
Sungai Kuning yang biasa bergolak mengalir dengan airnya yang kuning berlumpur itu, sungguh ajaib, airnya menjadi jernih, mengalir dengan tenangnya. Dari langit terdengar sabda, “Thian, Tuhan Yang Maha Esa, telah berkenan menurunkan seorang putera yang Nabi.” Langit jernih bertabur bintang-bintang, bumi damai tenteram. Angin bertiup sepoi-sepoi membawakan kesejukan dan besoknya matahari bersinar cemerlang dan hangat. Pada tubuh sang bayi nampak ada 49 tanda-tanda yang menunjukkan: kepadanya Tuhan menaruhkan Firman menolong dunia yang tenggelam dan ingkar dari Jalan Suci itu.
“Memang Tuhan Yang Maha Esa telah mengutusNya sebagai Nabi.” (Sabda Suci IX: 6)
=================
Episode 5. Nama Nabi Khongcu
Berdasarkan tempat sang Bunda bermohon karunia Tuhan di Ni Khiu (Bukit Ni), maka oleh Bapak Siokliang Hut sang bayi diberi nama ‘Khiu’ yang berarti ‘Bukit’, alias ‘Tiong Ni’ yang berarti ‘Putera Ke Dua Dari Bukit Ni’.
Dari keterangan di atas dapat kita ketahui bahwa nama lengkap beliau ialah Khong Khiu, alias Tiong Ni; sedang para murid dan orang-orang jaman itu menyebutnya Khongcu atau Khonghucu yang berarti Guru Besar Khong, dan sarjana-sarjana Barat menyebutnya dengan nama: CONFUCIUS dan umatnya disebut sebagai umat Confucian.
Tempat kediaman ayah-bunda Nabi Khongcu ialah di kampung Chiang Ping, kota Coo-iep, negeri Lo, jazirah Shantung dan dilahirkan di lembah Khongsong.
Dari tempat inilah kelak akan bersuar Jalan Suci dan Kebajikan, diku mandangkan Cinta Kasih dan Kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar